Komite Paralympic Nasional (NPC) atau Komite Paralympics Nasional Indonesia merayakan peresmian dan pelepasan kontingen Indonesia untuk wilayah Tokyo 2020. Program yang dilakukan secara online dibantu oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun, Mission Chef (CDM) Indonesia Andi Herman, beberapa pejabat Kemenpora dan Indonesia NPC, dan pejabat kontingen.
Tujuh atlet dan pejabat mewakili tujuh olahraga untuk menghadiri tim Indonesia di Paralympics of Tokyo 2020 menghadiri acara tersebut di Konferensi Nasional Pelaton NPC di Kusuma Sahid Prince Hotel, Surakarta, Surakarta, Surakarta,
Dalam komentarnya, Menora Zainudin Amali mengajukan banding kepada atlet untuk menunjukkan perbedaan dalam olahraga. Keterbatasannya bukan penghalang untuk prestasi karena dalam semangat olahraga, setiap orang memiliki kesempatan yang sama.
"Performing di Paralympics adalah perjuangan yang tidak mudah. Atlet harus mengikuti acara unik untuk mendapatkan poin sehingga mereka dapat muncul dalam kecacatan terbesar di dunia," kata Menora Amali.
Atlet Indonesia yang muncul di daerah Tokyo 2020, kata Menora, adalah kota-kota yang dipilih yang akan bersaing atas nama negara dan rakyat Indonesia. Jadi pemerintah mengharapkan atlet untuk menunjukkan keterampilan terbaik mereka. Atlet NPC Indonesia diminta untuk fokus dan bertarung sebagai pahlawan olahraga yang tidak pernah terpikir oleh titik akhir dan kembali ke rumah dengan bangga.
Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun mengungkapkan rasa terima kasihnya karena dia bisa mengirim lebih banyak atlet dan olahraga daripada partisipasi Indonesia di Paralympic Rio 2016.
"Saya menghargai pemerintah, terutama Menora Zainudin Amali untuk kesempatan, dukungan, dan perhatian, sehingga atlet NPC Indonesia dapat bertarung dan mencapai prestasi terbaik untuk nama bangsa dan negara," kata Senny Marbun.
Tujuan dari Medali Paralimpiade Tokyo adalah medali emas dan perak cabang bulutangkis. Juga, tiga medali perunggu, masing-masing tenis, olahraga, meja dan atletik para-powerlift.
"Optimisme untuk mencapai medali didasarkan pada perhitungan yang cermat dengan mempertimbangkan peluang untuk setiap atlet di setiap olahraga," kata Andi Herman.
Pada awal formasi nasional, katanya, tujuannya bisa pergi ke 15 atlet enam olahraga. Tetapi kenyataannya, tujuan itu terlampaui di mana Indonesia memberikan 23 atlet tujuh olahraga untuk bersaing di Paralympics of Tokyo 2020 ". Semoga tujuan medali dan meningkatkan peringkat akan dicapai kemudian," kata Andi Herman.
Kontingen Indonesia untuk Tokyo 2020 Paralympics mencapai total 60 orang, 23 atlet mereka. Sisa pejabat dan pelatih, delegasi dan CDM, dan tim pendukung. Kontingen Indonesia juga didukung oleh staf di Kedutaan Besar Indonesia di Jepang.
Kontingen akan pergi ke Tokyo secara bertahap. Kelompok pertama dari kontingen Indonesia yang akan berangkat ke Jepang pada hari Selasa, 17 Agustus, terdiri dari meja tenis untuk bersepeda, tenis dan untuk berenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.