Menpora Zainudin Amali menilai bahwa ada banyak perubahan dan kejutan mengenai pencapaian atlet dan peringkat di Olimpiade Tokyo 2020. Itu banyak belajar dari Olimpiade Tokyo untuk mencapai prestasi di Paris 2024.
Kami benar-benar menuai pelajaran yang sangat berharga sehingga di Olimpiade Tokyo ada banyak kejutan. Banyak (peserta) diunggulkan pada awalnya tetapi bahkan telah jatuh di babak penyisihan. Itu Olimpiade," kata Menpora Amali pada konferensi pers virtual, Karena, olahraga adalah sesuatu yang dinamis dan tidak statis. Dengan demikian, memperkirakan ukuran dalam satu pertandingan olahraga sangat berbeda dari membuat langkah-langkah ketika membangun infrastruktur yang dapat diketahui target harus diselesaikan misalnya dalam satu tahun. Sementara olahraga tidak bisa karena dia dinamis dan terus berubah.
Jika olahraga ini dinamis sehingga estimasi atau analisis-analisis yang kami tetapkan pada awalnya dapat diubah dan berbeda dari kenyataan,Menurut Amali, para atlet dan pelatih nasional telah melakukan upaya luar biasa untuk mencapai prestasi Olimpiade Tokyo ini. Sementara pada saat yang sama, sejumlah negara dan bahkan negara-negara tetangga Indonesia dengan sejumlah besar konteks dan kualifikasi lebih besar tetapi tidak mendapatkan medali.
Nah jika Anda melihat akuisisi kami misalnya menggunakan ukuran seperti yang kami lamar dalam Olimpiade 2016 Rio de Janeiro kami tidak terlalu buruk. Bahkan medali itu dari jumlah, kami lebih dari apa yang kami dapatkan di Rio de Jeneiro," dia berkata.Namun, setelah menyiapkan desain besar olahraga nasional, paradigma terkait Olimpiade berubah, di mana pemerintah menempatkan Olimpiade sebagai target utama dan perbaikan pangkat setiap peristiwa berlangsung.Meskipun sekarang belum dimulai karena kita sedang menunggu payung hukum. Semoga segera diterbitkan oleh perpres berarti bahwa ada perpres berarti desain besar ini telah memulai jalan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.